Contoh Jawaban Esai Guru Penggerak, Kepala Sekolah Penggerak Dan Sekolah Penggerak


Esai Penggerak. Berikut mediailmu22 akan share contoh esai guru penggerak, kepala sekolah penggerak dan sekolah penggerak. Mudah-mudahan bapak/ibu mendapatkan gambaran bagaimana cara mengisi esai tersebut dan lulus dalam test nya.


Contoh Jawaban Esai Guru Penggerak, Kepala Sekolah Penggerak Dan Sekolah Penggerak


Trik Menjawab Esai Guru Penggerak, Kepala Sekolah Penggerak Dan Sekolah Penggerak

  1. Copy dulu soal kedalam bentuk word, Ibu/Bapak silahkan menjawabnya di word dan jangan dijawab secara langsung.
  2. Hitung jumlah kata sesuai dengan ketentuan misalnya 20 kata, 50 kata, 100 kata atau 150 kata, perhitungan jumlah kata pada esai guru penggerak bisa dilihat pada perhitungan word, atau tutorialnya bisa dilhat di LINK BERIKUT
  3. Pastikan apa yang Ibu/Bapak tuliskan merupakan pengalaman pribadi dan tulisan asli bukan plagiat.
  4. Fokuslah pada pertanyaan yang disajikan dan jangan menjawab diluar konteks pertanyaan
  5. Cek terlebih dahulu plagiatisme tulisan Esai Guru Penggerak atau kepala sekolah penggerak dengan CARA SEPERTI BERIKUT [KLIK DISINI]
  6. Baca kembali tulisan anda dengan diulangi 3x, periksa tata bahasanya, tanda baca dan kontek jawaban.
  7. Kirimkan jawaban anda.

Soal Dan Jawaban Esai Kepala Sekolah Penggerak Dan Sekolah Penggerak

1.a.  Apa kelebihan anda yang dapat mendukung anda mengikuti Program Sekolah Penggerak ? upaya apa saja yang telah anda lakukan untuk dalam memajukah sekolah tempat anda bekerja yang menurut anda sejalan dengan program sekolah penggerak? (jawaban harus mencakup nama program, contoh implementasi yang dilakukan ) (minimal 150 kata).

Jawaban : 

Saya memiliki pengalaman sebagai guru Mata Pelajaran IPA di SMP Mediailmu22 sejak tahun 2000-2022, saya memiliki pengalaman sebagai guru berprestasi tingkat kabupaten, menjadi instruktur nasional, menjadi ketua MGMP, menjadi pengurus PGRI dll (silahkan kembangkan sendiri)

Sejak menjadi kepala sekolah saya telah melaksanakan program kegiatan yang mengacu pada pengembangan profesi utama kepala sekolah yaitu : manajerial, supervisi, dan kewirausahaan. 
1) Dimensi manajerial, meliputi: rapat-rapat, brifing, pembinaan dan sosialisasi, serta pelatihan di sekolah (In House Training) yang detailnya antara lain: 
a. Rapat awal/akhir tahun pelajaran dengan produk SK Pembagian Tugas Guru dan TU, Rapat kelulusan/kenaikan kelas, Rapat persiapan kegiatan/penilaian akhir semester/tahun;
b. Rapat Evaluasi kegiatan sekolah;
c. Rapat Pembahasan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
d. Brifing dengan guru-guru atau TU;
e. Pembinaan terhadap guru atau siswa.
f. Rapat Koordinasi dengan Komite Sekolah/ stakeholder;
g. Pelatihan profesi guru yang terkait dengan pembelajaran di kelas diantaranya “In House Training” (IHT) atau Workshop Kurikulum Sekolah (KTSP), dengan produk : Dokumen 1,2,3 KTSP.
2) Dimensi Supervisi, adalah melakukan supervisi terhadap proses pembelajaran di kelas yang terfokus pada aktifitas guru dan siswa. Kegiatan supervisi ini dilakukan 1 – 2 kali dalam 1 tahun. Produk supervisi akan menjadi bahan rekomendasi terkait program workshop ataupun IHT tahun berikutnya.
3) Dimensi Kewirausahaan, adalah upaya sekolah dalam melakukan perubahan mind site ke arah kemajuan sehingga menghasilkan lulusan yang unggul dan berkarakter. Program yang sedang dilakukan antara lain: 
a. Program sekolah hijau dengan prioritas pada kebersihan lingkungan, dan gerakan penghijauan melalui penataan taman dan kebun sekolah.
b. Gerakan Literasi Sekolah yang terfokus pada tahap menyiapkan Tim Literasi Sekolah, fasilitas literasi, dan budaya baca yang terintegerasi dalam pembelajaran di kelas tiap mata pelajaran.

1.b. Tantangan tersulit apa yang dihadapi saat anda menjalankan peran sebagai seorang Kepala Sekolah? Bagaimana cara mengatasinya? (minimal 50 kata)

Jawaban :
Ada 2 hal yang menjadi tantangan tersulit bagi kepala sekolah:

1)    Tantangan internal, adalah rendahnya etos kerja GTK dan lambatnya hasil pekerjaan akibat mayoritas GTK honorer. Solusinya pertama; menyusun organisasi sekolah, pembagian tugas guru dalam PBM dan Tata Laksana. Kedua; Kepala Sekolah sebagai pemimpin senantiasa memberikan arahan, keteladanan, pengawasan terhadap GTK dalam menjalankan tugasnya. Serta memberikan apresiasi terhadap keberhasilan dan teguran atau sanksi edukatif bagi yang melanggar nourma.

2)    Tantangan eksternal; diantaranya  terbatasnya kepedulian masyarakat terhadap pendidikan di sekolah. Bantuan orang tua /masyarakat umum masih dirasakan kurang, sehingga perkembangan sekolah lambat terutama dalam sarana prasarana sekolah.

Solusi : Konsep Manajemen Berbasis Sekolah mulai diterapkan yaitu dengan penyegaran pengurus komite sekolah, sosialisasi program sekolah kepada orang tua, dilibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah misalnya : kegiatan pelulusan dan kenaikan kelas,  dalam perencanaan program sekolah, serta penggalian sumber dana.

2.Tindakan/keputusan strategis apa yang Anda ambil dalam kurun waktu 1 tahun terakhir yang berdampak siginifikan pada sekolah yang Anda pimpin?
2.a. Mengapa Anda memutuskan untuk melakukan tindakan/keputusan tersebut? (minimal 50 kata)
Jawaban :
Tindakan strategis yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam kurun waktu 1 tahun terakhir dan berdampak signifikan pada sekolah antara lain:
1) Revisi Visi-Misi Sekolah. Hal ini dilakukan karena visi misi lama dianggap tidak sesuai dengan kondisi sekolah . Visi  sekolah yang baru adalah "Sukses berlandaskan Iman untuk meraih Prestasi akademik non akademik dan Peduli terhadap lingkungan sekitar", dikenal dengan akronim "SIPP".  Kesuksesan visi diijabarkan dengan misi sekolah “memperkuat keimanan, meningkatnya prestasi dan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar”. Visi-Misi sekolah telah memperjelas arahnya.
2) Pembagian Tugas Guru dalam PBM dI awal tahun pelajaran. 
Pembagian tugas guru ini dilakukan seiring dengan penambahan guru ASN untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru mata pelajaran.  Dengan demikian kekosongan guru  mulai terisi walaupun baru sekitar 50%. Sisanya diisi oleh guru honorer. Setidaknya kedatangan tenaga guru ASN ini  proses pembelajaran bisa epektif

2.b. Bagaimana Anda mengeksekusi tindakan/keputusan tersebut? (minimal 50 kata)
Jawaban:
Revisi Visi-Misi dan pembagian tugas guru dalam PBM dilakukan menjelang awal tahun pelajaran baru dengan waktu yang berbeda. Sebelum tahun pelajaran dimulai Kepala Sekolah mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pembagian Tugas guru dalam PBM berdasarkan hasil pengamatannya. Selanjutnya dilakukan pelatihan guru dalam bentuk In House Training atau Workshop kurikulum/pembelajaran, yang diisi salah satunya dengan materi tentang “ Visi-Misi Sekolah” oleh kepala sekolah yang di dalamnya adalah kegiatan revisi visi-misi. Visi-Misi hasil revisi ini kemudian disosialisasikan kepada seluruh GTK sekolah dan Komite sekolah melalui rapat dinas guru dan rapat koordinasi dengan pengurus komite sekolah sampai ditetapkannya Visi-Misi dan Tujuan Sekolah untuk 1 tahun pelajaran ke depan.


2.c. Kendala ataupun hambatan apa saja yang Anda hadapi? Bagaimana cara Anda mengatasinya? (minimal 50 kata)
Jawaban :
Keterbatasan pemahaman dan kepedulian warga sekolah untuk memajukan sekolah menjadi kendala yang dirasakan oleh kepala sekolah 
Untuk mengatasi kendala tersebut langkah yang dilakukan kepala sekolah sehingga seluruh warga sekolah lebih memahami akan tugasnya dan lebih peduli terhadap kemajuan sekolah, antara lain:
a. Sosialisasi program menjadi keharusan sebelum pelaksanaan baik kepada guru, tenaga tata laksana maupun kepada siswa, misalnya: Sosialisasi ANBK, Sosialisasi Visi-Misi Sekolah, Sosialisasi Tata Krama Sekolah, dan sebagainya. Sosialisasi ini dilakukan dalam rapat-rapat dewan guru dan Tata Laksana.
b. Pembinaan kepada seluruh GTK dan kepada seluruh siswa rutin setiap bulan/lebih sesuai keperluan.
c. Kepala sekolah memberi keteladanan dalam implementasi program sekolah
d. Dibuatnya Tim kerja kegiatan dengan prinsip kebersamaan untuk mencapai tujuan.
e. Pengelolaan keuangan berprinsip logis, transparan dan akuntable (dipertanggungjawabkan) selalu ditanamkan.

2.d. Bagaimana hasil yang diperoleh? (minimal 20 kata)
Jawaban 
Melalui sosialisasi program sekolah dan pembinaan dari kepala sekolah, pemahaman warga sekolah lebih meningkat, sehingga mereka lebih paham akan perannya baik sebagai guru, tenaga administrasi maupun sebagai siswa. Begitu juga melalui keteladanan seorang kepala sekolah, pengeloaan keuangan yang transparan dan prinsip kebersamaan sebagai Tim kerja telah menumbuhkan kesadaran dan meningkatnya kepedulian seluruh warga sekolah dalam memajukan lembaganya. Hal ini terlihat dalam keaktifan guru dalam bekerja, gotong royong kebersihan sekolah mulai kompak baik guru, tata laksana dan siswa di kelasnya.

3.a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya? Perubahan signifikan apa yang ingin Anda lakukan saat itu? Apa yang mendorong Anda melakukan perubahan signifikan tersebut? (minimal 100 kata)
Jawaban:
Satu tahun  terakhir ini ketika sekolah masih harus melakukan pembelajaran daring/luring kondisi sarana prasarana dan lingkungan sekolah kurang perawatan,  kehadiran SDM sangat terbatas, dan banyak pekerjaan tidak tuntas, serta masyarakat dan orang tua sangat terbatas dalam memajukan sekolah. Ke depan sebagai kepala sekolah mengharapkan terciptanya suasana yang penuh kerjasama yang baik diantara komponen sekolah, di satu pihak, dan antara sekolah, orang tua dan masyarakat di pihak lain, sarana prasarana yang lengkap dalam mendukung pembelajaran, serta menghasilkan lulusan yang lebih membanggakan orang tua dan masyarakat.
Perubahan ini yakin bisa jadi kenyataan karena sekolah ini memiliki potensi yang bisa dimaksimalkan yaitu memiliki kemauan yang kuat dan kemampuan. Pengalaman membuktikan ketika sekolah ini (SMP/MTS/SMA/SMK) harus diakreditasi di awal tahun 2019 lalu dengan keadaan sangat khawatir yaitu : saat GTK PNS hanya 2 orang (1 KS dan ! Guru), Kepala Sekolah depinitif baru dilantik beberapa bulan, dan pengurus Komite Sekolah harus dibentuk lagi. Ternyata dengan modal kemauan yang kuat semuanya bisa dilalui dengan baik dan akreditasi sekolah bisa ditempuh dengan nilai B. Hal ini juga membuktikan bahwa GTK sekolah ini punya kemampuan untuk menyiapkan dan menuntaskan dokumen yang dibutuhkan dalam akreditasi sekolah. Di dalamnya juga ada proses kerjasama yang baik sebagai Tim kerja yang menjadi kekuatan.
3.b. Unsur-unsur atau pihak siapa saja yang Anda libatkan dalam inisiatif perubahan tersebut? (minimal 50 kata)
Jawaban :
Unsur yang perlu terlibat sehingga terciptanya perubahan yang lebih baik dan pasti antara lain : Guru, Tata Usaha, Siswa, Orang tua siswa, Pengurus Komite, Pengusaha, Instansi terkait seperti: Puskesmas, lembaga keagamaan, Sektor kepolisian, pemerintahan desa/kecamatan, birokrasi kependidikan mulai dari Korwil-Dinas Pendidikan,  birokrasi kepegawaian, dan birokrasi penjaminan mutu serta organisasi profesi guru/kepala sekolah.


3.c. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam memfasilitasi perubahan tersebut? Ceritakan pengalaman Anda dalam menghadapi pihak yang menentang perubahan tersebut (minimal 50 kata)
Jawaban :
Keadaan yang diinginkan sekolah ke depan adalah: terciptanya kerjasama yang lebih kompak dia antara komponen sekolah, sarana prasarana pembelajaran yang lengkap, dan lulusan yang membanggakan. Hal itu butuh proses dan tidak ujug-ujug terjadi serta pasti ada dinamika sebab ada pihak yang mendukung sebaliknya ada pihak yang menentang. Sebenarnya pihak yang menentang itu bukan dia tidak mau mendukung tetapi dia belum memahami apa maksud dan keuntungan program/kegiatan tersebut.
Sebagai contoh ketika proses akreditasi sekolah, setelah diberikan pemahaman tentang apa tujuan dan keuntungan akreditasi sekolah kepada seluruh GTK, maka akreditasi sekolah bukan sesuatu yang berat, tetapi menjadi ringan dan hasilnya memuaskan karena dikerjakan dengan bersama. 

3.d. Ceritakan pula cara-cara yang Anda lakukan untuk mendorong pihak lain untuk mencari ide atau solusi yang berbeda (inovatif) untuk mendukung perubahan di sekolah yang Anda pimpin. (minimal 100 kata)
Jawaban :
Kepala sekolah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi butuh dukungan dari semua pihak baik berupa ide pemikiran, tenaga, fasilitas dan dana. Sekolah. Sekolah tidak memiliki semuanya, bahkan keterbatasan yang muncul. Dengan demikian sekolah butuh sokongan ide sebagai solusi mengatasi keterbatasan tersebut. Hal itu perlu dorongan yang kuat agar semua pihak bisa menyumbangkan pemikiran menuju perubahan kea rah kemajuan. Sebagai seorang pemimpin di sekolah ini punyak pengalaman mengenai cara untuk mendorong para guru, Tata Usaha mau menyumbangkan pemikiran bagi kemajuan sekolah yaitu dengan cara sebagai berikut:
1) Sosilisasi program sekolah selalu dilakukan di hadapan para guru dan Tata Usaha serta siswa, she ingga mereka minimal punya pemahaman sama;
2) Pembagian tugas kepada guru dan Tata Usaha dengan penuh kepercayaan;
3) Menjalankan manajeman keuangan dengan logis, transparan dan akuntable;
4) Pengambilan keputusan selalu dilakukan melalui proses dialog dan musyawarah;
5) Berupaya bersikap adil dalam mengambil keputusan, sehingga tidak ada yang dirugikan;
6) Rendah hati dan tidak arogan dalam bersikap dan bergaul, sehingga guru atau Tata Usaha bahkan siswa tidak merasa malu untuk menyampaikan pendapatnya.

4.a. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut? Apa hasil akhir yang Anda harapkan dari pengembangan tersebut? (minimal 100 kata)
Jawaban :
Sejak ditugaskan menjadi kepala sekolah tanggal 2 Januari 2019 langsung mengamati keadaan dan berdialog dengan seluruh GTK muncullah seorang guru honorer muda yang menonjol diantara semua guru karena dari 10 orang guru 99% guru honorer. dan berjenis kelamin perempuan. Dia memiliki bakat dan kemampuan lebih, sehingga dipercaya sebagai kurikulum, penanggungjawab program standar Isi, pembuat jadwal pelajaran serta aktif di ekstrakurikuler Pramuka. Sejak itu pula dia diasah terus kemampuannya dalam  cpengembangan mutu sekolah melalui SK Kepala sekolah sebagai ketua Tim Pengembang Kurikulum dengan produk dokumen 1,2,3  dan diikutsertakannya dalam pelatihan Standar Penjaminan Mutu In (Buku ternal (SPMI) program LPMP Jawa Barat  pada tahun 2019.  Sampai 3 tahun terakhir ini jadwal pelajaran, dokumen KTSP (Buku 1), RKJM dan ekstrakurikuler Pramuka merupakan produk dan hasil binaannya.

4.b. Bagaimana cara Anda menyusun rencana pengembangan yang dibutuhkan? Ceritakan cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan. Dukungan apa saja yang Anda berikan? (minimal 100 kata)
Jawaban :
Membangun sekolah pada dasarnya adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai penggerak di baris depan dalam pembangunan SDM adalah tenaga guru (pendidik) yang langsung berhadapan dengan anak. Karena itu tidak ada pilihan lain bahwa yang perlu dikembangkan paling utama adalah Guru dengan prioritas mereka yang dianggap punya kemauan dan kemampuan. Langkah yang ditempuh oleh kepala sekolah dalam menyusun rencana pengembangan guru tersebut dalam memajukan mutu sekolah antara lain melalui pendekatan personal,  berdiskusi tentang solusi meningkatkan mutu, pemberian motivasi dan kesepakatan target  yang akan dicapai. Motivasi penting dilakukan sebagai bentuk dukungan moral kepala sekolah kepada guru yang diberi tugas misalnya dengan memberi semangat, makan bersama dan selalu diikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan. Kesepakatan target penting dilakukan sebagai ukuran dalam bertindak dan bekerja. Misalnya tugas menyusun dokumen 1 KTSP dalam waktu  1 pekan harus sudah di meja kepala sekoalh, terbentuknya jadwal pelajaran dalam hitungan 2 hari sehingga di awal semester siap pakai. Itulah contoh target pekerjaan yang diberikan sesuai kesepakatan dan kesanggupan dia.
4.c. Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut? (minimal 70 kata)
Jawaban :
Dalam mengembangkan kemampuan seseorang memang tidak semulus yang direncanakan. Mereka punya tanggungjawab pribadi yang kadangkala menjadi hambatan dalam melaksanakan tugas di sekolah. Karena dia adalah seorang istri yang pnya suami, sedang hamil, punya anak kecil, dan masih berstatus pegawai honorer. Biasanya hambatan dia dalam menjalankan tugas sekolah adalah manajemen waktu berbenturan dengan menyusui anak sehingga target waktu kadang terhambat. Tetapi dengan diberikan motivasi dan semangat, akhirnya semua hambatan bisa dilalui dengan baik.
4.d. Bagaimana Anda mengukur kemajuan dan hasil perkembangan orang tersebut? Kriteria-kriteria apa saja yang Anda gunakan? (minimal 50 kata)
Jawaban :
Perkembangan seorang guru yang disiapkan jadi kader atau tulang punggung kemajuan sekolah pada dasarnya dilihat dari prestasi kinerja dan pendapat mayoritas teman.sebagai alat ukurnya. Prestasi kinerja guru didasarkan hasil pengamatan dan progres pekerjaan yang dibebankan kepadanya misalnya kehadiran mengajar, hasil pekerjaan mulai dari rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan hasil penilaian kinerja. Sedangkan pendapat teman didasarkan dari jejak pendapat para guru di sekolah ini. 


4.e. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)
Jawaban :
Hasil pengamatan terhadap progress pekerjaannya sebagai guru, dia menunjukkan prestasi menaik mengarah ke arah lebih baik dibuktikan dengan proses pembelajaran selama ini berjalan dengan baik karena jadwal pembelajaran adalah produknya. Begitu pula hasil jejak pendapat melalui percakapan dengan mayoritas guru bahkan dengan Pengawas Pembina mereka merasa puas dengan hasil pekerjaan guru tersebut. Demikian pula menurut pendapat siswa bahwa dalam mengajar matematika ibu guru ini mudah dipahami dan menyenangkan. Artinya guru ini cukup menonjol dalam sikap dan keterampilannya, sehingga dapat dikatakan bahwa pembinaan dan pengembangan terhadap guru ini menunjukkan perkembangan yang positif lebih baik dan tepat sasaran.

5.a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya? Bagaimana Anda mengetahui hal-hal yang perlu dikembangkan atau diperbaiki? (minimal 50 kata)
Jawaban :
Sebagai kepala sekolah banyak aspek yang harus dikuasai disamping dimensi utama yaitu manajerial, supervisi dan kewirausahaan. Khusus mengenai manajemen keuangan ini sangat krusial dalam pengelolaan sekolah. Kenyataan pengetahuan seorang kepala sekolah terbatas, sedangkan peraturan serta ilmu pengetahuan terkait pengelolaan keuangan terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Bila diam saja dan tidak ada kemauan untuk menambah pengalaman tentu akan tertinggal bahkan bisa terganggu kesehatan sekolah. Hal ini dirasakan ketika mulai mendapat tugas sebagai kepala sekolah pada awal Januari 2019 mulai dihadapkan masalah keuangan sekolah mulai dari defisit keuangan, utang sekolah, honor Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak Tetap, pajak belanja barang, belanja barang, dan sebagainya. Itu semua bisa diatasi dengan tindakan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku pada tahun itu, misal peraturan Mendikbud nomor 6 tahun 2021 tentang BOS Reguler. Pemberian honor untuk Guru honorer tahun 2019 ada ketentuan maksimal 50% dari besarnya keselurahan anggaran, harus memiliki NUPTK, terdaftar di dapodik.


5.b. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan kapabilitas diri secara maksimal? Umpan balik apa yang Anda dapatkan berdasarkan pengembangan yang telah Anda lakukan? (minimal 70 kata)

Jawaban :
Pengembangan kapabilitas diri yang dilakukan kepala sekolah bisa dilakukan melalui pendidikan /pelatihan, sharing dengan teman, atau diskusi dengan Tim Kerja di sekolah atau konsul dengan Pengawas Pembina. Kegiatan sharing atau tanya jawab tersebut harus berangkat dari masalah yang sebenarnya terjadi di sekolah sendiri. Maka berupaya mencari solusi sehingga punya pengalamharus an dalam mengatasi masalah keuangan. Biasanya sumber masalah keuangan sekolah terfokus pada perencanaan, realisasi penggunaan anggaran, dan pelaporan. Untuk menjawabnya maka Kepala Sekolah bersama Timnya membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) tahun anggaran 2021 misalnya. Karena sumber anggarannya dari BOS, maka ketentuan yang dipakai adalah peraturan menteri tentang BOS tahun 2021. Demikian halnya dalam realisasi RKAS dan pelaporannya menggunakan ketentuan BOS tahun 2021 dengan prinsip logis, transparan, dan akuntabel. Pengalaman ini menjadi pengetahuan baru bagi kepala sekolah. Dengan demikian kapabilitas diri bisa berkembang melalui asah pengalaman yang akhirnya akan melahirkan kemahiran. Semakin banyak pengalaman semakin mahir pula dalam pengelolaan.

5.c. Upaya apa yang Anda lakukan untuk membangun kesadaran pentingnya pengembangan diri ini di lingkungan sekolah (minimal 70 kata)

Jawaban :
Sebagai kepala sekolah sangat bangga bila memiliki tenaga guru maupun TU yang memiliki kemampuan dalam menggunakan komputer sebagai media bekerja/pembelajaran, apalagi sekarang jaman digital. Sebaliknya merasa sedih bila guru dan Tata Usahanya tidak bisa menggunakan komputer, sebab mereka akan ketinggalan, para guru akan kalah sama siswanya. Hal ini membuat kepala sekolah melakukan upaya meningkatkan kemampuan guru dan pegawai dalam menggunakan komputer melalui kebijakan:
a. Pembelian komputer / laptop sesuai kemapuan dan kentuan dana BOS secara bertahap,
b. Diadakannya pelatihan penggunaan komputer / aplikasi sebagai media pembelajaran,
c. Pemasangan infokus di ruang guru, laboratorium, dan infocus berjalan untuk presentasi,
d. Pemanfaatan tablet/HP dalam ulangan tengah/akhir semster oleh siswa di kelas.
Dengan demikain diharapkan tumbuh kesadaran dari para guru dan Tata Usaha untuk terus mengembangkan kemampuan diri dalam penggunaan digitalisasi pekerjaan.

5.d. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)

Jawaban :
Melalui kebijakan digitalisasi pekerjaan, 100% para guru terbiasa dengan penggunaan IT sebagai media dan sumber belajar. Tenaga Tata Usaha mulai bekerja  dan menyimpan file hasil pekerjaannya di komputer. Di masa pandemi ini pembelajaran daring di sekolah sudah biasa dilakukan tanpa banyak kendala kecuali sinyal lemah karena paktor alam.



6.a. Kapan kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang bekerjasama dengan Anda saat itu? (minimal 50 kata)
Jawaban :
Pada tahun 2019 baru  menjalani satu tahun sebagai kepala sekolah di SMP/MTS/SMA/SMK sudah dihadapkan pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kelas IX. Persyaratan utama yang belum dipenuhi oleh sekolah adalah  komputer/laptop yang ada belum mencukupi kebutuhan per sesi sebanyak 20 unit. Komputer yang tersedia  7 unit sehingga masih  kekurangan sekitar 13 unit . Dengan dana BOS tidak memungkinkan dalam waktu satu tahun terpenuhi, maka  alternatifnya melalui dana komite secara bertahap. Setelah bermusyawarah dengan Komite Sekolah maka dilakukanlah kerjasama degan pihak pengusaha komputer (MICOM) untuk pengadaan komputer secara bertahap. MoU pun dilakukan antara pihak Komite Sekolah sebagai pembeli dengan Toko MICOM sebagai penyedia komputer dengan harga terjangkau dan jumlah bertahap. Saat itu baru bisa menambah 6 unit komputer sehingga masih kurang 7 unit lagi. Untuk memenuhi kekurangannya pihak sekolah bekerjasama (MoU) dengan ..................... untuk peminjaman komputer, sehingga pada tahun 2019 sekolah ini siap menyelenggarakan UNBK mandiri. Walaupun akhirnya UN ditiadakan oleh kementerian, tahun 2021 ini ANBK siap dilaksanakan secara mandiri.
6.b. Kendala apa yang Anda hadapi saat itu? Perbedaan pendapat apa saja yang Anda temui dalam situasi tersebut? (minimal 50 kata)
Kendala: sumber dana, menacri toko yang punya kepedulian terhadap pendidikan
Prrbedaan pendapat hanya dalam teknis pencarian sumber dana dengan potensi masyarakat menengah ke bawah.

6.c. Upaya apa yang Anda lakukan untuk memfasilitasi terjadinya kesepakatan tersebut? (minimal 50 kata)
Jawaban :
Upaya fasilitasi untuk kesepakatan: survey toko dan harga, transfortasi, penjelasan jumlah siswa untuk meyakinkan toko
Upaya dengan sma 1 baregbeg: kunjungan ke ks sma melihat langsung, penjelasan jumlah siswa kelas IX, dan diberikan kesempatan untuk pendekatan thdp siswa kls IX diserta arahan dari pihak sekolah


6.d. Kesepakatan apa saja yang didapat? Dampak apa saja yang dihasilkan kepada sekolah (baik untuk murid, guru, sarana dan prasarana, dan sebagainya)? (minimal 50 kata)
Jawaban :
Kesepakatan dengan Komite dan Toko:
Toko mengadakan computer berdasarkan pesanan, harga sesuai pilihan, pembayaran dicicil 4 bulan, barang diserahkan setelah menerima DP, ada garansi 1 tahun.
Pihak Komite sekolah bertindak selaku pembeli dan pembayar.
Pihak sekolah selaku penerima manfaat barang.


7.a. Apa program kerja yang Anda implementasikan saat itu? Bagaimana cara Anda menyusun rencana program kerja tersebut ke dalam aktivitas kerja yang lebih spesifik? (minimal 100 kata)
Jawaban:
Jawaban:
Penyusunan Rencana Kerja/kegiatan Sekolah (RKS) biasa dilakukan di awal tahun pelajaran melalui Rapat awal tahun pelajaran sekitar minggu kedua bulan Juli dengan acuan kesimpulan dan rekomendasi hasil evaluasi realisasi kegiatan sekolah tahun sebelumnya. Bila sebelumnya ada program yang belum terlaksana akan maka program tersebut akan dinaikan sebagai prioritas program tahun mendatang. Dalam Rapat awal tahun pelajaran paling tidak para penanggungjawab program 8 SNP harus hadir untuk presentasi pengajuan program, selanjutnya setelah semua penjab presentasi maka jadilah drap Rencana Kegiatan Sekolah untuk disyahkan menjadi Rencana Kegiatan Sekolah di Tahun Pelajaran tersebut. RKS ini merupakan Program Kerja Kepala Sekolah di tahun pelajaran. Untuk merealisasikan RKS tentu diperlukan biaya yang sumbernya dari dana BOS dan dana Komite Sekolah. Oleh karena itu Kepala Sekolah membentuk Tim BOS yang diberi tugas salah satunya untuk menyusun anggaran biaya RKS bersama para penjab 8 SNP sampai menghasilkan Draf RKAS secara manual. Selanjutnya Draf RKAS ini ditetapkan oleh Kepala Sekolah melalui Rapat Penjab dan Tim BOS menjadi RKAS Tahun Anggaran 2021 misalnya.
Di hari berikutnya RKAS ini disosialissasikan dalam Rapat Dewan Guru diketahui oleh Ketua Komite Sekolah. Semua kegiatan yang dilaksanakan di sekolah yang sumber biayanya dari BOS, maka RKAS ini menjadi acuan. Kemudian kegiatan yang tidak terbiayai BOS akan menjadi bahan untuk diajukan kepada pengurus Komite sekolah untuk dibahas dalam Rapat Komite Sekolah.

7.b. Bagaimana Anda menentukan dan mempersiapkan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan rencana tersebut? (minimal 70 kata)
Jawaban :
Untuk mewujudkan Rencana Kegiatan Sekolah diperlukan dukungan sumber daya yang cukup memadai sehingga bisa direalisasikan. Sumber daya yang dimaksud adalah sumber dana dan sumber daya manusia. Sumber dana berasal dari Dana BOS dan Dana Komite Sekolah. Dengan acuan Juknis BOS yang berlaku di tahun tersebut, maka disusunlah rincian biaya semua kegiatan sekolah sehingga menghasil RKAS dengan sumber biaya dari Dana BOS melalui Rapat para Penanggungjawab Program dan Tim BOS sekolah. Selanjutnya disusun pula RKAS dengan sumber biaya dari Dana Komite Sekolah melalui Rapat Komite Sekolah. Untuk merealisasikan RKS, Kepala Sekolah menyiapkan sumber daya manusia sebagai penyusun rencana, pelaksana kegiatan dan pembuat laporan kegiatan dengan acuan RKAS. Berikut ini adalah tenaga perencana dan pelaksana kegiatan sekolah yang dibentuk oleh Kepala Sekolah SMP/MTS/SMA/SMK yaitu: 
a. Wakil Kepala Sekolah, PKS Kurikulum, PKS Kesiswaan, PKS Sarana Prasarana, dan Humas serta para Penanggungjawab program 8 SNP. 
b. Tim Kerja / Panitia pelaksana program , misalnya : Kelompok Kerja Penyelenggara Ujian Akhir Semester.
Selanjutnya Tim BOS melakukan pelaporan realisasi anggaran (RKAS) dan melakukan perubahan anggaran sekitar bulan September/Oktober tahun anggaran berjalan.

7.c. Apa yang Anda lakukan untuk memastikan keselarasan antara rencana program kerja dengan sistem maupun proses yang ada (misalnya terkait anggaran, kebijakan, sumber daya, dan lain-lain) (minimal 70 kata)
Jawaban :
Untuk menyelaraskan rencana kerja sekolah dengan kebijakan pemerintah, dan sumber daya yang ada, maka dilakukanlah kajian terhadap Juknis BOS Reguler yang berlaku. Seperti di masa pandemi covid-19 ada beberapa poin kebijakan yang berubah dan bertambah diantaranya adanya pembelian infrastruktur protokol kesehatan, dibolehkannya pembelian kuota/pulsa untuk pembelajaran online. Ketentuan pajak daerah atau pajak penghasilan juga dikaji untuk disesuaikan dengan penggunaan anggaran dari dana BOS. Berdasarkan Juknis BOS dan ketentuan pajak ini setidaknya menjadi acuan dalam penyusunan dan realisasi RKAS yang dijamin tidak menyalahi aturan. Selanjutnya di awal tahun anggaran dilakukan Rapat Penetapan RKAS untuk kelangsungan kegiatan sekolah. Disertai dengan penetapan nilai transfort, nilai honor, nilai photo copy dan nilai konsumsi (makan dan snack) sesuai standar daerah setempat. Dalam perjalanan keadaan sekolah pasti ada perubahan misalnya jumlah siswa, maka di bulan September/Oktober dilakukan Rapat Perubahan Anggaran yang diikuti oleh Tim BOS dan para Penanggungjawab program 8 SNP. Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan bahwa RKAS yang digunakan sudah menunjukkan keselarasan.

7.d. Bagaimana Anda memantau pelaksanaan program tersebut? Evaluasi apa yang Anda lakukan? (minimal 50 kata)
Jawaban :
Setiap pelaksanaan program disertai dengan monitor pelaksanaan  kegiatan untuk memastikan lancar atau tidaknya kegiatan sesuai rencana. Dalam memonitor kegiatan ini Kepala Sekolah langsung terjun ke lapangan, sehingga bila ada hambatan langsung diambil tindakan. Sedangkan evaluasi pelaksanaan program untuk mengetahui epektifitas dan produktifitas kegiatan tersebut. Kegiatan evaluasi ini dilakukan di ruangan melalui daftar isian yang diisi oleh beberapa pihak terkait misalnya siswa atau guru sebagai sampel. Dengan evaluasi ini akan diketahui apakah program ini tepat sasaran dan betul-betul dirasakan manfaatnya oleh peserta sehingga akan diketahui epektifitas program kegiatan. Produktifitas dalam arti sejauhmana tingkat keberhasilannya. Misalnya kegiatan Ujian Akhir Semester kelas IX membuat kelulusan siswa mencapai 100% karena nilai peserta UAS semuanya di atas Kriteria Ketuntasan Minimal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pelaksanaan UAS sangat produktif.

8.a. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Apa nama program yang Anda lakukan? Apa yang mendorong Anda mengimplementasikan program tersebut? (minimal 100 kata)
Jawaban :
Dalam pengembangan lingkungan pembelajaran yang mengedepankan toleransi di SMP/MTS/SMA/SMK:
- Adanya peringatan maulid Nabi dengan kegiatan penampilan shalawat nabi setiap kelas yang tetap menghargai keluarga siswa yang tidak sepaham, tidak memaksa serta mereka dibolehkan tetap hadir ke sekolah berniat belajar (2019-sekarang).
- Sejak pandemic covid-19 pembelajaran dilakukan dengan system daring/luring. Mulai bulan September 2021 sesuai izin dari Bupati, maka pembelajaran mulai dilakukan dengan tatap Muka terbatas (PTM) hanya 50 % dengan tetap berprotokol kesehatan yakni 5M dan harus ada izin orang tua. 
Menyikapi hal ini, SMP Negeri 3 Baregbeg menerapkan pembelajaran dengan pola “blended” artinya gabungan sebagian tatap muka sebagian lagi daring/luring dengan perbandingan (50%;50%). Bagi siswa yang tidak mendapatkan izin tatap muka tetap pembelajarannya dengan cara daring/luring.

8.b. Tantangan atau kesulitan apa yang Anda hadapi saat itu? Bagaimana cara Anda mengatasinya? (minimal 50 kata)

Jawaban :
Tantangan mengembangkan toleransi 
- perbedaan paham/ Keyakinan agama tidak nampak reaktifnya.
- Kehadiran siswa belum bisa 100%.

8.c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan dukungan dalam menjalankan program ini? (minimal 50 kata)

Jawaban :
Upaya untuk mendapatkan dukungan :
-Kegiatan Maulud Nabi: Sosialisasi dengan siswa, yang dikedepankan adalah penampilan kreatifitas siswa
- Kebijakan pembelajaran dengan sitem blended : sosialisasi dengan seluruh GTK di sekolah, demgan orang tua dan pengawas, sosialisasikan prokesnya, dan koordinasi dengan Satgas covid-19. Penekanannya adalah pemahaman, pertimbangan utama adalah keselamatan 

8.d. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)

Jawaban :
Hasil dari pengembangan toleransi beragama / berkeyakinan:
- Siswa tetap sekolah dengan nyaman, orang tua ikut memahami adanya perbedaan
- Kreatifitas siswa tetap berkembang misalnya dalam penampilan seni budaya islami.
Hasil dari pengembangan toleransi dengan system pembelajaran blended:
- Orang tua siswa tidak merasa khawatir lagi terhadap anaknya untuk tetap belajar;
- Siswa dan para guru tetap bisa melakukan pembelajaran dengan aman, nyaman
- Siswa tetap bisa mengembangkan kreatifitasnya
- Prestasi tetap berkembang dengan tetap sehat.


Demikian Contoh Jawaban Esai Guru Penggerak, Kepala Sekolah Penggerak Dan Sekolah Penggerak dari mediailmu22 semoga bermanfaat.



Belum ada Komentar untuk "Contoh Jawaban Esai Guru Penggerak, Kepala Sekolah Penggerak Dan Sekolah Penggerak"

Posting Komentar

Silahkan Komentar disini....Terimakasih Telah Memberikan Komentar ... !!!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

MODUL, PTK BISA PESAN DISINI !!
Download Button Download Button Download Button Download Button