Wajib Diketahui Perbedaan Mendasar AKM Dengan UN


AKM. Setelah sekian lama pendidikan Indonesia menyelenggarakan UN yang kemudian dalam prosesnya berubah menjadi UNBK dan UNKP dengan fungsi UN sebagai parameter keberhasilan pendidikan secara nasional.


Pemerintah kali ini melalui kemdikbud dibawah pimpinan mas Nadiem Makariem memberikan sebuah terobosan dengan menyelenggarakan AKM atau Asesment Kompetensi Minimal.

Kali ini blog mediailmu22 akan memaparkan secara ringkas namun berisi tentang perbedaan AKM dengan UN atau UNBK, hal ini perlu diketahui oleh guru, siswa maupun ornag tua siswa. Agar menerapkan treatment yang tepat dalam pembelajaran sesuai dengan arahan pemerintah.

perbedaan AKM dengan UN


Perbedaan AKM dengan UN


Berdasarkan informasi resmi dari kemdikbud hal yang mendasari perbedaan antara UN dengan AKM ada didalam paradigmanya diantaranya

  1. Pada AKM nilai individu peserta didik tidak diberikan tapi nilai sekolah dan atau wilayahlah yang nanti akan menjadi informasi akhir, jadi AKM tidak seperti nilai UN yang bisa dijadikan syarat untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
  2. Seperti diketahui bahwa UN mengukur asfek kognitif saja. Sedangkan AKM mengukur tidak hanya hasil dari pengetahuan kognitif saja namun lebih dari itu untuk mengukur input dan proses pembelajaran. Dan yang diukur selain asfek kognitif juga mengukur karakter serta iklim pembelajaran pada satu sekolah atau wilayah.
  3. AKM diperuntukan Mengukur kompetensi yang mendasar  dan bukan mengukur capaian mata pelajaran namun dengan tidak mengecilkan arti pelajaran itu sendiri,  lebih jauhnya justru bisa untuk menyesuaikan pada pembelajaran di KBM.
  4. Untuk diketahui bahwa AKM tahun 2021 hanya mengukur kompetensi dasar Literasi membaca dan numerasi. Bukan literasi lainnya yang sangat banyak seperti litesi sciense dll. Dan Yang bertanggung jawab atas kekurangan  capaian nilainakam adalah semua mata pelajaran bukan mata pelajaran tertentu seperi Bahasa Indonesia atau matematika. Karena pada hakikatnya kemampuan membaca dapat diaplikasikan pada semua bidang (reading to learn). Jadi pemerintah memberikan amanah kepada semua guru untuk membangun kompetensi dan karakter yang baik. sehingga memudahkan,. 
  5. Tidak perlu ada persiapan khusus secara substansi misal pendalaman materi atau pengayaaan. Paling hanya persiapan teknis saja seperti  dan pendataan kesiapan saja bukan substansi. 
  6. Hasil AKM adalah untuk pemetaaan dan tidak ada implikasinya untuk sekolah dan juga tidak untuk siswa.

Soal-soal AKM tidak hanya pemahaman kognitif tapi lebih menerapkan ke konteks kehidupan nyata. Siswa harus cakap membuat simpulan dan inferensi sekaligus menjustifikasi benar atau tidaknaya tulisan tersebut

Guru harus mengajarkan sesuai kompetensinya. kalau sudah mahir jangan dikasih yang sederhana. jadi guru harus memberikan tantangan yang tepat sesui interpretasi AKM.

Dan yang akan dianggap keberhasilan kinerja sekolah adalah peningkatan AKM pada tahun 2021 dibandingkan dengan AKM 2022.

Perbedaan AKM dengan PISA


Walaupun sepertinya AKM diarahkan untuk capaian kesuksesan indeks PISA Indonesia, namun PISA dilaksanakan untuk mengukur life skill kompetensi , PISA mengukur pada jenjang usia 15 tahun, karena usia tersebut sudah menyelesaikan pendidikan wajib 9 tahun. diukur sejauh mana pembelajaran menghasilkan pengetahuan hidup. Sedangkan AKM diukur dari jenjang SD, SMP dan SMA

Demikian Perbedaan AKM dengan UN dari blog mediailmu22 semoga bermanfaat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Download Button RPP/PTK BISA PESAN DISINI !!
Download Button Download Button Download Button Download Button