Model Pembelajaran Kooperatif Learning
Model Pembelajaran _
Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pembelajaran langsung. Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk mengajarkan materi yang agak kompleks, dan yang lebih penting lagi, dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi soasial dan hubungan antar manusia. Misalnya, telah dibuktikan bahwa pembelajaran kooperatif sangat efektif untuk memperbaiki hubungan antar suku dan etnik dalam kelas yang bersifat multikultural, dan hubungan antara siswa biasa dengan penyandang cacat. Secara ringkas tujuan pembelajaran kooperatif dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Belajar secara kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif konstruktivis dan teori belajar sosial.
Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pembelajaran langsung. Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk mengajarkan materi yang agak kompleks, dan yang lebih penting lagi, dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi soasial dan hubungan antar manusia. Misalnya, telah dibuktikan bahwa pembelajaran kooperatif sangat efektif untuk memperbaiki hubungan antar suku dan etnik dalam kelas yang bersifat multikultural, dan hubungan antara siswa biasa dengan penyandang cacat. Secara ringkas tujuan pembelajaran kooperatif dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Belajar secara kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif konstruktivis dan teori belajar sosial.
Terdapat enam fase utama di dalam model pembelajaran secara
kooperatif. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan
memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi;
seringkali dengan bahan bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya siswa
dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada
saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama mereka.
Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi
hasil akhir kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka
pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.
Lingkungan belajar untuk pembelajaran kooperatif dicirikan oleh proses
demokrasi dan peran aktif siswa dalam menentukan apa yang harus dipelajari dan
bagaimana mempelajarinya.
Guru menerapkan suatu strutur tingkat tinggi dalam
pembentukan kelompok dan mendefinisikan semua prosedur, namun siswa diberi
kebebasan dalam mengendalikan dari waktu ke waktu di dalam kelompoknya. Jika
pembelajaran kooperatif ingin menjadi sukses, materi pembelajaran yang lengkap
harus tersedia di ruangan guru atau di perpustakaan atau pusat media. Keberhasilan
juga menghendaki syarat dari menjauhkan kesalahan tradisional, yaitu secara
ketat mengelola tingkah laku siswa dalam kerja kelompok.
Di samping unggul dalam membantu siswa memahami
konsep-konsep sulit, model ini sangat berguna untuk membantu siswa menumbuhkan
kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan kemampuan membantu teman
Belum ada Komentar untuk "Model Pembelajaran Kooperatif Learning"
Posting Komentar